Senin, 10 Desember 2012

6 Sosok dan peran tersembunyi di balik Proklamasi Kemerdekaan


Soekarno membacakan naskah proklamasi di teras rumah didampingi Mohammad Hatta. Naskah proklamasi hanya dicatat di atas secarik kertas.

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

Dalam teks itu, tahun yang digunakan bukan tahun masehi 1945 melainkan penanggalan tahun Jepang 2605. Karena itu ditulis tahun 05 saja.

"Pernyataan itu tidak dipahatkan di atas perkamen dari emas. Kalimat-kalimat itu hanya digoreskan pada secarik kertas. Seseorang memberikan buku catatan bergaris-garis biru seperti yang dipakai pada buku tulis anak sekolah. Aku menyobeknya selembar dan dengan tanganku sendiri menuliskan kata-kata proklamasi di atas garis-garis biru itu," aku Soekarno dalam buku biografi yang ditulis Cindy Adams.

Soekarno sempat tidak percaya akhirnya Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Acara yang digelar sangat sederhana ini jauh dari angan-angan Soekarno soal proklamasi kemerdekaan yang lama telah diimpikannya. "Tidak seperti yang kuangankan. Tidak ada terompet yang ditiup. Tidak ada paduan suara merdu dari para bidadari. Tidak ada upacara keagamaan yang khusyuk. Tidak ada pelayan istana yang berpakaian indah. Acara ini juga tidak diliput besar-besaran oleh wartawan dan juru foto," kenang Soekarno.

Namun, di luar Soekarno dan Hatta, ada beberapa nama tersembunyi di balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Siapa saja mereka?

1. Frans Mendur dan Alex Mendur
Dua saudara Frans dan Alex Mendur adalah satu-satunya juru foto yang memotret peristiwa bersejarah proklamasi tanggal 17 Agustus 1945.

Usai proklamasi, tentara Jepang menangkap Alex Mendur, dan merampas kamera miliknya. Tapi beruntung Frans Mendur bisa lolos. Frans mengubur negatif film miliknya di bawah pohon. Pada tentara Jepang, Frans mengaku negatif fotonya sudah dirampas Barisan Pelopor. Saat itu Frans hanya memotret tiga kali, Soeharto yang membaca naskah proklamasi, dan dua foto pengibaran bendera. Saat itu plat foto Frans memang hanya tersisa tiga jepret.

Butuh perjuangan pula untuk mencetak karya foto itu dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Tanpa usaha keduanya, proklamasi hanya akan berisi rangkaian kata tanpa bukti otentik berupa foto.
2. Surastri Karma Trimurti
SK Trimurti adalah wartawan dan tokoh pergerakan wanita yang ikut hadir saat proklamasi kemerdekaan. Bahkan dialah yang pertama kali didaulat massa untuk mengibarkan bendera merah putih.

Namun SK Trimurti menolak. Menurutnya lebih pantas jika seorang tentara yang mengibarkan bendera merah putih itu. Akhirnya seorang perwira PETA bernama Latief Hendraningrat terpilih untuk menaikkan bendera. SK Trimurti juga merupakan istri dari Sayuti Melik, pria yang berjasa mengetik teks proklamasi
3. Abdul Latief Hendraningrat
Latief Hendraningrat tentara PETA berpangkat shodanco mengerek bendera merah putih untuk pertama kalinya setelah proklamasi. Saat itu Latief berpakaian Perwira PETA dan menyandang samurai. Tak ada yang memerintahkan Latief, dia hanya mengambil inisiatif setelah SK Trimurti merasa tidak pantas mengerek bendera.

Dengan tangkas Latief menaikkan bendera merah putih buatan istri Soekarno, Fatmawati. Bendera yang dijahit dari seperai berwarna putih dan kain tenda tukang soto berwarna merah itu menjadi bendera pusaka. Berkibar di atas tiang bendera dari bambu yang dibuat tergesa-gesa.

Saat menaikkan bendera, Latief dibantu oleh Suhud, seorang anggota barisan pelopor
4. Suhud Sastro Kusumo
Suhud ketika itu masih sangat muda. Sebagai anggota Barisan Pelopor, dia ikut hadir di Jl Pegangsaan Timur nomor 56 tanggal 17 Agustus 1945. Kala itu dia membantu Latief yang mengerek bendera. Suhud mengambil bendera dan memasangnya di tiang bambu yang telah dipersiapkannya.

Dalam foto karya Frans Mendur, Suhud berdiri membelakangi kamera. Dia mengenakan celana pendek. Belakangan seorang pria bernama Ilyas Karim mengaku dialah orang bercelana pendek itu. Namun sejumlah pakar sejarah menilai klaim Ilyas Karim tidak kuat. Apalagi tidak ada saksi mata yang melihat Ilyas Karim kala itu
5. Muwardi
Muwardi adalah seorang dokter Kepala Barisan Pelopor Jawa. Dia membentuk Barisan Pelopor Indonesia yang bertugas menjaga keselamatan Soekarno dan Hatta.

Saat proklamasi, Muwardi membacakan teks pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang disusun oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Setelah Muwardi membacakan pembukaan UUD 1945, baru Soekarno menyampaikan pidato dan membacakan naskah proklamasi.

Namun peristiwa pembacaan pembukaan UUD 1945 ini tidak banyak dipublikasikan. Begitu juga dengan pidato wakil Walikota Jakarta Soewirjo saat proklamasi.
6. Sayuti Melik
Semua sudah mengenal Sayuti Melik sebagai orang yang mengetik naskah teks proklamasi. Tapi peran Sayuti tak cuma mengetik saja. Bersama para pemuda dari Asrama Menteng 31, dia berusaha menyebarkan berita soal kemerdekaan Indonesia.

Banyak aksi nekat dari para pemuda, terutama wartawan, penulis atau penyiar berita yang akhirnya membuat berita soal proklamasi Indonesia bisa diketahui seluruh dunia.

Aksi nekat para pemuda ini sangat berisiko karena jika ketahuan Jepang, mereka akan langsung dihukum mati.





Sabtu, 08 Desember 2012

Sifat-sifat Periodik Unsur



Sifat-Sifat Periodik Unsur
Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat tersebut berubah dan berulang secara periodik sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
2. Energi ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasiDalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya, elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal ini berarti energi ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.
Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar akin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian :
Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.
3. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom.
Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.
Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi ( biloks ) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berati unsur yang bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.
4. Sifat Logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.
Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal.
Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda.
5. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak rekatif. Kecenderungan berbagai sifat periodik unsur-unsur periode ketiga diberikan pada gambar di bawah ini
6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.